Monday, February 9, 2015

dear my sagas cheerleaders

a piece of history,
a piece of journey,
a piece of hope,
for my beloved one, Sagas Cheerleaders..


-- a piece of history--

masih teringat jelas 6 tahun lalu, tepatnya Februari 2009, Bu Suyani (Pembimbing OSIS di SMP 139) manggil gue ke ruang guru :

"Cha, sekolah kita dapet undangan lomba cheerleaders nih. Tapi di sekolah kita gak ada cheerleades yah? Sayang banget yah cha.."
"Bikin aja dooong Bu, yah yah? "
"Yaudah Ibu minta kamu atur yah, kamu cari anak-anaknya yang mau ikut lomba, kamu bikin teamnya"
"Serius bu? Aaaa mau banget! Oke siap Bu!"
"Tapi ini buat minggu depan loh. Nanti pelatihnya Ibu bantu cari"
"Yaudah Bu iya aku coba cari anak-anak yang mau ikutan yah Bu. Semoga banyak yang mau."
"Nanti tolong kabarin Ibu yah nak.."

Iya.. Kurang lebih hanya karna percakapan sesingkat itu lah Sagas Cheers mulai dibentuk. Gue, yang dikasih kepercayaan sama Bu Suyani buat nyari orang, langsung semangat banget nyari orangnya. Satu per satu temen-temen gue ajakin, ada yang mau, tapi gak sedikit pula yang gak tertarik. 1 sekolah udah gue puterin tapi gue rasa anak-anak yang kekumpul masih terlalu sedikit, sampai akhirnya berinisiatif lah gue buat masuk ke tiap kelas saat kegiatan belajar sedang berlangsung. Ada untungnya juga saat itu gue menjadi Pengurus OSIS, sehingga mendapat kemudahan buat izin ke guru yang sedang ngajar di dalem kelas :

"Misi Pak/Bu maaf ganggu waktunya sebentar. Saya mau kasih pengumuman sebentar boleh gak Pak / Bu?
"Iya silahkan. Tp jangan lama lama loh!"

Gotcha! Segampang itu hahaha lucky me!

"Misi temen-temen semua. Saya mau kasih informasi kalo sekolah kita dapet undangan untuk berpartisipasi dalam lomba cheerleaders, dan saat ini lagi cari orang yang berminat untuk gabung. Untuk yang tertarik atau mau gabung atau mau nanya-nanya, bisa langsung ke saya sendiri ya nanti ke kelas saya aja 8-6, atau pulang sekolah ngumpul di Bimo Suci. Terimakasih"

Yaaa, kurang lebih kata-kata itu lah yang gue lontarkan sambil berharap semoga ada yang tertarik. Keluar dari kelas ini masuk ke kelas sana. Keluar dari kelas sana masuk ke kelas sini. Sampai akhirnya bel pulang sekolah berbunyi dan senengnya bukan main saat gue nemuin ada beberapa anak-anak yang udah nunggu di Bimo Suci. Gue itung-itung, kayaknya kalo lebih rame bakal lebih seru nih. Muncul lah kembali di otak gue buat masuk ke kelas para anak kelas 7. Karna mereka masuk siang, jadi gue memutuskan buat masuk ke kelas kelas mereka. Di hari berikutnya, terkumpulah para cewe cewe cantik yang sama excitednya dengan gue buat berlatih. Lalu gue sadar... Pelatihnya mana..... JENG JEEENG. Gue tanya ke Bu Suyani, ternyata Beliau pun belom menemukan seorang pelatih yang akan melatih kita ini. Gue pun bingung harus cari kemana. Kalo dulu istilah "Galau" udah ngetrend, nah kata "Galau" lah yang cocok buat mendeskripsikan kondisi gue saat itu hahahaha. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain :) Saat gue lagi di kantin, ada Mas Bin (Karyawan TU) yang memang dekat dengan gue.

"Mas biiiiiin"
"Eh cha, belom pulang?"
"Belom nih lagi ada urusan sama Bu Suyani. Lagi bingung nyari pelatih cheers Mas. Sekolah kita tuh dapet undangan lomba cheerleaders, nah aku udah nemu anak-anak yang mau gabung tapi pelatihnya belom ketemu"
"Mas Bin kayaknya punya kenalan pelatih cheerleaders deh cha"
"HAH SERIUS MAS BIN??? MANA MAU DONG"

Yesss, puji Tuhan nemu juga salah seorang pelatih cheerleadersnya. Gue langsung kabarin Bu Suyani dan mendapat respond baik dari Beliau. Bu Yani bilang gue atur mau latihan kapan, urusan tempat dan fasilitas, biau urusan Ibu. Gue langsung telfon pelatihnya dan gue ngejelasin bahwa gue dan temen-temen gue memang butuh seorang pelatih cheerleaders. Akhirnya kita janjian buat ketemuan besok di sekolah. Besoknya gue bener-bener excited banget, gak sabar buat ketemu sama sang pelatih ini. Bel pulang sekolah, gue langsung telfon sang pelatih buat nanya keberadaannya udah sampe dimana. Finally.... they're coming. Dan kita pun  ngobrol-ngobrol sampai akhirnya dibikinlah keputusan kalo kita bakal latihan intensif selama seminggu buat lomba cheers ini. Oh iya, mereka adalah Kak Ferry dan Kak Fitri. Kak Ferry adalah Owner dari Megaceria Production (saat ini bernama Forum Cheerleader Indonesia), dan Kak Fitri lah yang akan menjadi pelatih kita. Yippieeee!


-- a piece of journey --

sebagai team pendatang baru yang isinya penuh dengan anak-anak yang gak ada basic cheerleading sama sekali, pasti bukan lah hal mudah di masa awal-awal perjalanan kami. banyak yang mengeluh, banyak yang capek, banyak juga yang memutuskan untuk keluar. Begitu juga dengan gue. Capek, badan sakit, badan pegel, ngeluh sana sini, tapi semua itu gak ada apa-apanya dibandingkan rasa bahagia gue saat kita, Sagas Cheerleaders, menjadi juara 3 di perlombaan cheers pertama kita. gue gak peduli walau pun kita juara 3 dari 4 peserta, tapi, hanya dengan latihan seminggu kita bisa ngedapetin juara. Gue yang puji Tuhan dikasih kepercayaan menjadi Captain Sagas Cheers, dari situ gue mulai percaya kalo.. hardwork does pay off. Rasa capek gue kalah dengan rasa semangat gue buat terus berlatih. Lomba berikutnya adalah MCP CUP (saat ini bernama FCI CUP), yaitu lomba melawan team-team cheers lain yang diasuh dibawah naungan Forum Cheerleader Indonesia. Takut? Jelas. Minder? Sangat. Kita yang saat itu adalah team baru, harus berlomba melawan team-team lama yang memang sudah sangat jago. Gue masih inget banget disaat team A dan team B sudah saling sapa, saling kenal, kita gak kenal siapa-siapa. Tapi gue gak pernah jadiin alasan itu buat jadi drop, karna gue tau, bahwa mereka team-team hebat itu dulu pernah melewati masa-masa kayak Sagas Cheers saat itu. Masa-masa dimana mereka masih team baru dan minder melihat team lain, dan gue percaya, someday, Sagas juga bisa kok sejago mereka, bahkan lebih. Sagas selalu aktif berpartisipasi di setiap perlombaan. Prestasi kami memang belum seberapa, tapi kami yakin akan bertambah seiring berjalannya waktu. Hingga akhirnya sampai lah di lomba terakhir kami. Lomba terakhir? Iya, karna gue dan temen-temen udah kelas 9 yang berarti kita harus vakum untuk mempersiapkan Ujian Nasional. Lomba terkahir kami yaitu FCI CUP di Poinsquare. FCI CUP saat itu sedikit berbeda karna sekaligus merayakan Ulangtahun FCI. Di lomba terakhir ini lah air mata gue dan temen-temen paling banyak keluar. Disitu Sagas Cheers mendapatkan Juara Harapan II. Dan 1 lagi kebaikan yang Tuhan kasih buat gue. Gue terpilih sebagai The Best Captain. Speechless. Bener-bener speechless dan cuma bisa nangis saat Kak Ferry mengumumkan itu. Gak nyangka bakal menang, karna memang saat gue mengikuti test pemilihan The Best Captain & Co- Captain, semua team-team mengirimkan perwakilan masing-masing. Bukan hanya team SMP, namun juga team-team SMA yang berarti mereka pasti sudah lebih mature dari gue. Gue sangat bersyukur bisa mendapat penghargaan ini. Penghargaan tertinggi yang saat itu gue capai. Trophy dan Medali nya masih terpampang manis di kamar gue sampe saat ini. Gue pun jadi berpikir "kalo orang lain aja bisa melihat potensi dalam diri gue, kenapa gue gak bisa?". Sejak saat itu gue semakin yakin sama diri sendiri kalo gue udah  dikasih talenta sama Tuhan dalam bidang ini dan gue harus kembangkan. Di situ Kak Fitri pun mendapat penghargaan sebagai "The Best Coach" dan"The Best Member". Congrats kak Fitri, you really deserve it  :)
Gue pun lulus SMP dan melanjtkan study gue di salah satu SMA daerah Kampung Melayu. Sedih memang harus vakum dari Sagas, tapi gue berjanji sama diri gue sendiri kalo gue gak akan pernah ninggalin team ini. Gue akan main-main ke Sagas tiap mereka lagi latihan. Gue akan selalu support nonton mereka saat mereka lagi lomba. Memang.. gak rutin, tapi setiap gue ada waktu pasti gue akan selalu lakuin. Why? Because Sagas has the 'special place' in my heart. And it will always be. Di SMA pun gue tetep melanjutkan cheers dan ikut audisi untuk masuk di team cheers ini. Darilama gue udah tertarik bgt sama team ini, alasan gue memilih SMA ini pun gak lain dan gak bukan karna gue mau dan gue harus masuk menjadi di team cheers ini. Walau team ini berbeda management dari team SMP gue, tapi tujuan gue adalah belajar dan mengembangkan bakat gue jadi gue akan selalu serius menjalani bidang cheerleading ini. Gue seneng banget adik-adik junior Sagas Cheers meneruskan perjuangan gue dan temen-temen gue dengan baik. Puji Tuhan prestasi Sagas selalu naik, walau gak jarang turun juga. Well.. That's competition. Win or Lose is doesn't matter. Gue akan selalu sayang sama Sagas. Gak terasa, ada saatnya gue harus vakum dari team SMA gue ini dan gue pun lulus dari SMA. Junior-junior Sagas udah semakin banyak. Pergantian generasi pun udah sering terjadi. Hingga akhirnya awal tahun lalu, Kak Ferry menghubungi gue karna suatu hal dan here I am now.. menjadi pelatih cheers dari Sagas. Gak sulit bagi gue untuk berbaur dengan anak-anak Sagas. Gue selalu anggep mereka murid, sekaligus adik gue. Iya, perbedaan umur kami memang cukup jauh, sekitar 6 - 7 tahun. Tapi dari 6 tahun lalu sampe sekarang keinginan gue gak pernah berubah, yaitu bikin Sagas Cheers jadi lebih baik lagi. As a cheerleading coach, there's a lot of responsibilities, dan itu bukan lah hal mudah.


-- a piece of hope --

My wishes buat Sagas Cheers? Banyak banget. Terlalu banyak! Tapi intinya gue selalu berharap kalo Sagas dapat berkembang dan terus berkembang bukan hanya dalam skill, tapi dalam personality dan attitude. Ada 2 hal yang selalu gue tanamkan ke Sagas : "Jangan pernah jadi team yang sombong. Prestasi kalian harus selalu tinggi, tapi dagu kalian harus selalu rendah. Dan jangan pernah lupa sama orang-orang dibalik kesuksesan kalian. Selalu hormati mereka terutama Kak Ferry dan Kak Fitri." dan "Flyer harus percaya sama Base. Base harus sayang sama Flyer". That's it. Mungkin bagi Coaches lain akan merasa sukses saat liat anak-anaknya tersenyum lebar saat memegang trophy kemenangan. Iya, betul gue setuju, tapi dibalik itu, gue akan lebih ngerasa sukses kalo gue udah berhasil ngedidik anak-anak gue memiliki personality dan attitude yang baik. Ilmu gampang dicari, gak harus diajar sama gue juga bisa kok belajar cheerleading, tapi membentuk personality yang baik dan attitude yang sopan lah yang susah. Mungkin terkadang cara gue melatih mereka a lil bit too hard, tapi itu cuma karna gue gak mau Sagas jadi team yang manja. Entah lah udah berapa kali gue selalu ngomong "Ulang lagi sampe bener!" "Ulang lagi masih berantakan!" "Bikinnya santai napas diatur!" "Flyer lock kakinya!" "Base tahan napas jgn shaking!" "Stunt sampe jatoh push up!" "Craddlenya jelek push up!" "Dancenya salah push up" "Movenya berantakan push up!" dan terlebih "Flyer sampe gak ketangkep push up!!!!!". Gue paling gak bisa ngebiarin Base yang gak nangkep Flyernya. Base ngecatch dalam posisi salah aja gue gak suka, apalagi sampe Flyer gak ketangkep dan harus jatoh nyentuh lantai. Gue selalu ajarin bahwa sebagai cheerleader buat bertanggungjawab. Base bertanggungjawab ngecatch Flyer. Flyer bertanggungjawab ngelock body dan down dalam posisi yang bener. Jadi harus adil.. Base kerja sesuai porsinya, begitu juga dengan Flyer. Dan masih banyak lagi hal yang gue ajarkan ke Sagas, dengan tujuan ingin membuat mereka jauh lebih baik lagi.

So buat Sagas Cheerleaders.. Happy 6th Anniversary sayang. Terimakasih buat semua kerja keras baik para alumni dari angkatan gue '30'31 (april, aya, bocil, della, dhea, ela, gea, intan, lisa, mima, nindy, selly, syintia, vany, venska), '32 '33 '34 sampai '35, para anggota senior yang vakum karna mau UN '35, anggota senior aktif '36, dan anggota junior aktif '37. Mari sama-sama kita bekerja lebih giat lagi untuk mengembangkan Sagas. Buat Sagas '36 dan '37.. Selalu semangat ya sayang-sayang ku. Aku percaya hardwork does pay off. Kalian juga harus percaya itu. Dari kalian lah aku juga bisa belajar banyak hal. Terimakasih, Sagas Cheerleaders! I really really really love you all, Sagas...


From my deepest heart,
CHA! ©